Agenda & Kegiatan

IPDN bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) Indonesia-Timor Leste Terkait Standar Ketenagakerjaan Termasuk Didalamnya Mengenai K3

18 May 2022


IPDN, ipdn, IPDN bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) Indonesia-Timor Leste Terkait Standar Ketenagakerjaan Termasuk Didalamnya Mengenai K3

Jakarta (18/05/2022) mengangkat isu-isu perburuhan atau ketenagakerjaan yang perlu ditangani saat ini dan masa datang, IPDN bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO) Indonesia-Timor Leste sepakat menandatangani kerangka kerja sama. Penandatanganan kick off kerja sama ini dilaksanakan di Hotel Ayana Midplaza Jakarta. Dr. Hadi Prabowo, Rektor IPDN mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para tenaga pendidik, tenaga kependidikan, praja dan mahasiswa IPDN mengenai standar ketenagakerjaan internasional termasuk didalamnya terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta pengembangan kebijakan ketenagakerjaan di pemerintah pusat maupun daerah. Selain Direktur ILO Indonesia-Timor Leste Mrs. Michiko Miyamoto, hadir pula dalam acara ini yakni Atase Ketenagakerjaan Kedubes Jepang Mr. Hiroki Sasaki, Project Manager ILO Abdul Hakim dan juga jajaran pimpinan dari IPDN.
“Dengan adanya pengetahuan dan pemahaman di bidang ketenagakerjaan, diharapkan praja dapat menjadi perumus kebijakan yang mampu memahami situasi ekonomi dan membina hubungan komunikasi serta koordinasi yang baik melalui unsur Tripartit yaitu pemerintahan baik pusat maupun daerah, penguasaha atau APINDO dan pekerja atau serikat buruh”, ujar Hadi. Pada kesempatan yang sama Mrs. Michiko Miyamoto juga memberikan kuliah umum terkait “Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pasar Kerja”. Menurutnya pandemi covid 19 ini memberikan dampat besar terhadap pasar ketenagakerjaan baik di Indonesia maupun di dunia. Meskipun recovery sudah mulai dilakukan tapi belum sepenuhnya dan ada kemungkinan bidang ketenagakerjaan belum akan kembali seperti masa pra pandemi hingga tahun 2023. “Beberapa dampak yang terlihat yakni penurunan atau bahkan hilangnya jam kerja yang signifikan di negara-negara ASEAN termasuk didalamnya yakni di Indonesia, turunnya pendapatan tenaga kerja yang juga akan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga, dimana nantinya akan semakin memperburuk kemiskinan. Hingga tahun 2021 saja 224 juta orang pekerja masih hidup dalam kondisi sangat miskin. Di Indonesia contohnya, saat ini hanya 1 dari 4 orang yang dapat menikmati manfaat jaminan sosial. Ini tentunya menjadi tugas dari para praja IPDN yang nantinya akan menjadi aparatur sipil negara untuk dapat membantu pemerintah merumuskan kebijakan dalam menyikapi ini”, ujar Mrs. Michiko. Dalam menyikapi ini, Ia juga memaparkan terkait beberapa tantangan di masa depan yang harus dihadapi para calon abdi negara, yakni perubahan demografi, perubahan iklim, globalisasi dan otomasi teknologi dan transformasi digital di tempat kerja. Direktur ILO ini juga menyampaikan bahwa ada 6 prioritas pasar kerja yang harus dilakukan dalam mempercepat recovery pasca pandemi yakni menumbuhkembangkan keberlanjutan usaha, meningkatkan keterampilan, mempercepat formalisasi, memperluas ketenagakerjaan dan jaminan sosial, mendorong terwujudnya kesetaraan gender dan memperkuat dialog sosial. Rektor IPDN berharap dengan adanya kolaborasi ini selanjutnya IPDN dan ILO dapat segera menindaklanjuti langkah-langkah konkrit yang telah disepakati bersama, terutama dalam ruang lingkup penyelenggaraan pelatihan khusus K3 bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, joint research, penyelenggaraan seminar bersama, workshop, international conference atau training isu-isu perburuhan, sosialisasi layanan covid 19 dan lain sebagainya yang telah diatur dalam dokumen kerangka acuan kegiatan ini.
Sumber :
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas
La Ode Muhamad Alam Jaya, S.STP., M.Si

  • Sumber Berita:

    Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas
    La Ode Muhamad Alam Jaya, S.STP., M.Si

  • By:

    Humas